Selasa, 07 Januari 2014

Teorema Divergensi

Dalam matematika teorema divergensi, yang dikenal juga dengan sebutan teorema Gauss atau teorema Ostrogradsky memerikan hubungan antara aliran (fluksmedan vektor melaluipermukaan dengan peri laku medan di dalam permukaan.
Tepatnya, teorema ini menyatakan bahwa fluks sebuah medan vektor melalui permukaan tertutup sama dengan integral volume dari divergensi pada daerah di dalam permukaan. Secara intuitif teorema ini menyatakan bahwa jumlah semua sumber dikurangi jumlah semua sumur memberikan aliran netto keluar dari daerah itu.
Teorema divergensi penting buat matematika rekayasa, terutama elektrostatika dan dinamika fluida. Dalam fisika dan rekayasa, teorema divergensi biasanya diterapkan dalam dimensi tiga. Namun teorema ini dapat digeneralisasi ke sembarang dimensi. Pada satu dimensi teorema ini ekivalen dengan teorema dasar Kalkulus. Pada ruang dua dimensi, ini setara dengan teorema Green.

Pernyataan matematika[sunting | sunting sumber]

Daerah V dibatasi oleh permukaan S=∂Vdengan vektor normal n
Teorema divergensi dapat digunakan untuk menghitung fluks melalui permukaan tertutup yang sepenuhnya melingkupi sebuah volume, seperti semua permukaan di sebelah kiri. Teorema ini tidak dapat digunakan langsung untuk menghitung fluks melalui permukaan dengan batas, seperti di sebelah kanan (permukaan berwarna biru, sedangkan batas berwarna merah)

Misalkan V adalah himpunan bagian Rn (dalam kasus n = 3, V mewakili volume dalam ruang tiga dimensi) yang merupakan ruang kompak dan memiliki batas permukaan S. Bila F adalah medan vektor kontinu terdiferensialkan yang didefinisikan pada persekitaran V, maka kita mendapatkan: [1]

\iiint_V \left(\nabla\cdot \mathbf{F} \right)\, dV = \iint \mathbf{F} \cdot \mathbf{n}\, dS

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ M. R. Spiegel; S. Lipschutz; D. Spellman (2009). Vector Analysis. Schaum’s Outlines (ed. 2nd). USA: McGraw Hill. ISBN 978-0-07-161545-7.

Hukum Gauss

Hukum Gauss adalah hukum yang menentukan besarnya sebuah fluks listrik yang melalui sebuah bidang. Hukum Gauss menyatakan bahwa besar dari fluks listrik yang melalui sebuah bidang akan berbanding lurus dengan kuat medan listrik yang menembus bidang, berbanding lurus dengan area bidang dan berbanding lurus dengan cosinus sudut yang dibentuk fluks listrik terhadap garis normal.

Hukum ini dirumuskan oleh Carl Friedrich Gauss (1777-1855). Beliau adalah salah seorang matematikawan terbesar sepanjang masa. Banyak bidang hukum matematika yang dipengaruhinya dan dia membuat kontribusi yang sama pentingnya untuk fisika teoritis.

Hukum Gauss berbunyi "bahwa fluks listrik total yang melalui sembarang permukaan tertutup (sebuah permukaan yang mencakup volume tertentu) sebanding dengan muatan lisfiik (netto) total di dalam permukaan itu".

Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung medan listrik dari sistem yang mempunyai kesimetrian yang tinggi (misalnya simetri bola, silinder, atau kotak). Untuk menggunakan hukum gauss perlu dipilih suatu permukaan khayal yang tertutup (permukaan gauss). Bentuk permukaan tertutup tersebut dapat sembarang.

Hukum Gauss ini didasarkan pada konsep garis-garis medan listrik yang mempunyai arah atau anak panah seperti pada gambar di bawah :

hukum gauss
Gambar garis-garis medan listrik di sekitar muatan positif

FLUKS LISTRIK
Fluks berkaitan dengan besaran medan yang “menembus” dalam arah yang tegak lurus suatu permukaan tertentu. Fluks listrik menyatakan medan listrik yang menembus dalam arah tegak lurus suatu permukaan. Ilustrasinya akan lebih mudah dengan menggunakan deskripsi visual untuk medan listrik (yaitu penggambaran medan listrik sebagai garis-garis). Dengan penggambaran medan seperti itu (garis), maka fluks listrik dapat digambarkan sebagai banyaknya “garis” medan yang menembus suatu permukaan. Perhatikan gambar di bawah:

hukum gauss dan fluks listrik
Fluks Listrik yang menembus suatu permukaan

Rumus Fluks listrik adalah sebagai berikut :

hukum gauss dan fluks listrik

Apabila garis-garis medan listrik yang menembus suatu bidang memiliki sudut maka rumus fluks listriknya adalah sebagai berikut :

hukum gauss dan fluks listrik

hukum gauss dan fluks listrik

hukum gauss dan fluks listrik

Hukum Gauss dinyatakan sebagai berikut :
"Jumlah garis medan yang menembus suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup tersebut" Dan di rumuskan sebagai berikut :

hukum gauss dan fluks listrikhukum gauss dan fluks listrik

Senin, 23 Desember 2013

Analisis Vektor

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Bicara tentang fungsi vektor, ada baiknya jika kita tahu terlebih dahulu apa itu vektor. Dalam fisika kita mengenal vektor sebagai sebuah besaran yang memiliki nilai dan arah. Sedangkan dalam matematika, vektor adalah anggota dari ruang vektor. Secara geometris, vektor dapat disajikan dengan ruas garis berarah. Panjang ruas garis menyatakan besar vektor dan anak panah menyatakan arah vektor.
Pada dasarnya, setiap bagian dari matematika memiliki fungsi masing-masing. Baik fungsi matematisnya, penerapannya dalam kehidupan maupun kaitannya dengan ilmu agama. Tidak terkecuali dengan vektor. Secara matematis, kita kadang-kadang menyatakan bahwa sebuah fungsi vektor A (x,y,z) mendefinisikan suatu medan vektor karena mengaitkan suatu vektor dengan setiap titik di suatu daerah. Sementara dari segi kehidupan manusianya, vektor berfungsi misalnya dalam hal teknologi GPS. Sedangkan dari segi agamis, vektor dapat memperlihatkan betapa mulianya Allah SWT. yang telah menciptakan alam semesta beserta manusia dengan sempurnanya.
Kadang kala, muncul sebuah pertanyaan dari kalangan peserta didik, dimana mereka menanyakan apa tujuannya, atau apa pentingnya kita mempelajari perihal bidang pembelajaran seperti ini? Vektor, Fungsi vektor, turunan fungsi vektor, bukankah dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan ditanyai orang-orang tentang apa itu vektor? Atau mereka tidak akan bertanya, berapa hasil dari turunan vektor berikut ini. terdengar lucu memang, namun akan lebih baik jika kita bisa menjelaskan sedikit bagaimana aplikasi dari vektor ini dalam kehidupan manusia. Sehingga mempelajarinya bukanlah sebuah kesia-siaan. Maka dari itu, akhirnya penulis memutuskan untuk membahas tentang Fungsi Vektor ditilik dari segi Matematikanya, Duniawinya dan Agamanya.
I.2 Rumusan Masalah
Melalui latar belakang di atas, maka adapun yang menjadi rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah:
  1. Apa yang dimaksud dengan vektor itu?
  2. Seperti apakah fungsi vektor dilihat dari segi matematika?
  3. Bagaimanakah fungsi vektor dilihat dari segi duniawi?
  4. Bagaimana pula fungsi vektor dilihat dari segi agama?
I.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah:
  1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan vektor.
  2. Mengetahui fungsi vektor secara matematika.
  3. Mengetahui fungsi vektor dilihat dari segi duniawi.
  4. Mengetahui fungsi vektor dilihat dari segi agama.
Sementara untuk manfaat dari penulisan ini, penulis berharap kita tidak lagi bertanya untuk apa kita mempelajari fungsi vektor, apa pentingnya mempelajari fungsi vektor. Penulis berharap, kita semua mengerti bahwa tidak ada sedikitpun yang sia-sia dari sebuah proses pembelajaran.
I.4 Sistematika Penulisan
Karya ilmiah ini terdiri atas 3 Bab. Bab pertama yaitu pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penuisan dan sistematika penulisan. Bab kedua berisi pembahasan, dimana pada bab ini, kami menjelaskan apa-apa saja terkait dalam rumusan masalah yang telah dirancang sebelumnya. Dan pada bab terakhir, kami menjelaskan perihal kesimpulan dari seluruh pembahasan disertai dengan saran. Sebagai pertanggung jawaban, kami juga menyertakan Daftar pustaka pada bagian akhir karya ilmiah ini.

BAB II
PEMBAHASAN


II.1 Pengertian Vektor
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh sebuah kapal bergerak dengan kecepatan sebesar 20 knot pada arah 30 derajat dari suatu pelabuhan. Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa kapal tersebut bergerak dengan kecepatan 20 knot yang merupakan besaran, selain itu dijelaskan juga arah yang ditempuh, yaitu 30 derajat dari pelabuhan.
Penggambaran vektor:
Untuk menyatakan suatu vektor dapat dilakukan pada bidang datar atau bidang koordinat Cartesius XOY dengan menggambar ruas garis dengan anak panah di salah satu ujungnya. Panjang ruas garis mewakili besar (panjang) vektor dan anak panah mewakili arah vektor. Vektor disimbolkan dengan huruf tebal atau dengan huruf yang digaris bawahi.
Macam-macam vektor:
  1. Vektor Satuan    : Vektor yang memiliki arah, meskipun hanya bernilai satu.
  2. Vektor Nol         : Vektor yang titik awal dan akhirnya sama.
  3. Vektor Negatif   : Negatif sebagai penunjuk arahnya.
  4. Vektor Posisi      : Vektor yang menempati posisi pada bidang kartesius.
  5. Vektor Ortogonal: Vektor basis pada dimensi tiga.
  6. Vektor Basis       : Vektor yang menempati suatu kartesius.
  7. Vektor Resultan : Vektor yang menjadi hasil dari semua vektor.

II.2 Fungsi Vektor Secara Matematika
Secara matematisnya, dijelaskan dungsi dari vektor itu ialah sebagai berikut:
Jika untuk setiap nilai skalar u dikaitkan dengan suatu vektor A, maka A dinamakan suatu fungsi  u yang dilambangkan dengan  A(u). Dalam tiga dimensi ditulis A(u) = A1(u)i + A2(u)j + A3(u)k
Konsep fungsi ini dapat dengan mudah diperluas. Jadi kita untuk setiap titik (x, y, z) dikaitkan dengan suatu vektor A, maka A adalah fungsi dad (x, y, z) dan dinyatakan dengan A(x, y, z) = A1(x, y, z)i + A2(x, y, z)j + A3(x, y, z)k.
Kita kadang-kadang menyatakan bahwa sebuah fungsi vektor A(x, y, z) mendefi­nisikan suatu medan vektor karena mengaitkan suatu vektor dengan setiap titik di suatu daerah. Dengan cara yang sama 4(x, y, z) mendefinisikan suatu medan skalar karena mengaitkan suatu skalar dengan setiap titik di suatu daerah.
Limit, kontinuitas dan turunan fungsi vektor mengikuti aturan yang serupa untuk fungsi skalar yang bersangkutan. Pernyataan berikut menunjukkan kesamaan yang ada.
1. Fungsi vektor A(u) dikatakan kontinu di u0 jika diberikan suatu bilangan positif , kita dapat menentukan suatu bilangan positif .  Sehingga  <  bilamana < . Hal ini ekivalen dengan pernyataan  = A(u0).
2. Turunan dari A(u) didefinisikan sebagai  dengan syarat limit ini ada. Jika A(u)=A1(u)i+A2(u)j+A3(u)k ; maka,   .
Konsep yang sama akan berlaku untuk turunan lebih tinggi seperti  dst.
Contoh fungsi vektor, misalnya persamaan dari gerakan bebas suatu partikel dalam ruang. Jika setiap titik dalam suatu ruang (R3) dikaitkan dengan suatu vektor, maka ruang tersebut disebut medan vektor. Contoh medan vektor, misalnya aliran fluida (gas, panas, air dan sebagainya) dalam suatu ruangan.
Sembarang fungsi yang tidak dikaitkan dengan vektor disebut fungsi skalar, dan suatu ruang yang setiap titiknya tidak dikaitkan dengan suatu vektor disebut medan skalar.
Contoh medan skalar, misalnya temperatur sembarang titik dalam suatu ruang atau batang besi, pada suatu saat.

II.3 Fungsi Vektor Secara Duniawi
Dalam dunia manusia ini, memang tidak serta merta kita dapat mlihat fungsi dari vektor tersebut. Namun, fungsi itu ada dan itulah sebabnya mata pelajaran/mata kuliah ini tetap dipelajari. Fungsi-fungsi tersebut antara lain yaitu:
1. Sarana transportasi darat, laut, maupun udara masing-masing memiliki peluang yang sama untuk terjadinya kecelakaan. Apabila kecelakaan teradi di tengah lautan lepas tentunya kapal yang mengalami kerusakan hars dibawa ke pelabuhan terdekat untuk segera diperbaiki. Untuk menarik kapal tersebut dibutuhkan dua buah kapal dengan dilengkapi kawat baja. Agar kapal dapat sampai ke pelabuhan yan dituju dan posisi kapal selama perjalanan tetap stabil besar gaya yang dibutuhkan oleh masing-masing kapal penarik dan sudut yang di bentuk oleh kawat baja harus diperhitungkan dengan cermat.
2. Dalam Navigasi, vektor berpengaruh besar terhadap keberadaan suatu lokasi ditinjau dari tempat yang bergerak (kendaraan atau lainnya). Teknologi ini disebut Global Positioning System atau GPS. Dimana sistem ini memberitahukan lokasi di permukaan bumi walaupun tempatnya bergerak. Sehingga, suatu kendaraan dapat tahu keberadaannya dan dimana lokasi tujuannya. Karena itu vektor sangat berperan penting dalam Navigasi contohnya vector yang digunakan untuk Sistem Navigasi Pesawat Terbang. Semua pesawat terbang dilengkapi dengan sistem navigasi agar pesawat tidak tersesat dalam melakukan penerbangan. Panel-panel instrument navigasi pada kokpit pesawat memberikan berbagai informasi untuk sistem navigasi mulai dari informasi tentang arah dan ketinggian pesawat. Pengecekan terhadap instrument sistem navigasi harus seteliti dan seketat mungkin. Sebagai contoh kejadian yang menimpa pesawat Adam Air pada bulan pebruari 2006 sewaktu menjalani penerbangan dari bandara Soekarno Hatta menuju bandara Hasanudin di Makasar. Ketidaktelitian pihak otoritas penerbangan yang mengijinkan pesawat Adam Air terbang dengan sistem navigasi yang tidak berfungsi menyebabkan Pesawat Adam Air berputar-putar di udara tanpa tahu arah selama tiga jam, sebelum mendarat darurat di bandara El Tari Nusa Tenggara Timur. Kesalahan akibat tidak berfungsinya system navigasi adalah kesalahan yang fatal dalam dunia penerbangan. Sanksi yang diberikan adalah dicabutnya ijin operasi bagi maskapai penerbangan yang melanggar. Vektor menyatakan arah dan besar suatu besaran. Jurusan tiga angka, Analisi ruang, Navigasi penerbangan dan pelayaran selalu menggunakan vektor untuk keperluan itu. Peralatan navigasi membutuhkan perhitungan vektoris yang sudah dikalibrasikan dengan alat ukur sehingga menghasilkan keluaran manual atau digital. Keluaran itu dapat dibaca pada pada alat ukur yang menera besar dan arah secara bersamaan, sehingga bermanfaat bagi orang yang memantaunya.
Pernahkah Kamu naik pesawat terbang? Antara penumpang dan pilot dan copilot di ruang kemudi dipisah dengan sekat. Tujuannya agar pilot dapat berkonsentrasi mengemudikan pesawat. Pernahkah Kamu bayangkan pesawat terbang di malam hari? Bagaimana pilot mengemudikan pesawat terbang di malam hari. Dengan sistem vektor yang dikalibrasikan dengan komputer navigasi pesawat pilot dapat memantau arah tujuan pendaratan pesawat. Jadi tidak pernah sebuah pesawat nyasar ke lain tempat.
3.   Dalam sains komputer vektor digunakan untuk pembuatan gravis. Grafis adalah gambar yang tersusun dari koordinat-koordinat. Dengan demikian sumber gambar yang muncul pada layar monitor komputer terdiri atas titik-titik yang mempunyai nilai koordinat. Layar Monitor berfungsi sebgai sumbu koordinat x dan y. Grafis vektor adalah objek gambar yang dibentuk melalui kombinasi titik-titik dan garis dengan menggunakan rumusan matematika tertentu. Contoh software yang menggunakan vektor adalah CorelDRAW dan Adobe Illustrator. Dalam software komputer seperti AutoCAD, Google SketchUp dll, terdapat penghitungan vektor yang terkomputerisasi. Program tersebut berfungsi sebagai penggambar rancangan bangunan 3D sebelum membangun bangunan sebenarnya. Dalam progeam tersebut terdapat tiga sumbu, sumbu X, sumbu Y dan sumbu Tegak (3 dimensional).
4.   Ketika penerjun menjatuhkan diri dari kapal, tempat ia jatuh tidak tepat di bawah kapal, tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya dorong angin.
5.   Saat perahu menyebrangi sungai, makan kecepatan perahu yang sebenarnya merupakan kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.
6.   Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya, sebenarnya arah gerak anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya tarik tali dari kedua unjung busur tersebut.
7.   Metode vektor juga diaplikasikan terhadap seseorang yang sedang bermain layang-layang. Sehingga arah layang-layang yang sedang terbang tidak lurus terhadap orang yang memegang tali layangan. Dengan demikian orang tersebut dapat melihat layangan  lebih jelas karena ada pengaruh vektor.
8.   Pada saat seorang anak bermain jungkat-jungkit, pada bidang miring menggunakan gaya vektor, sehingga anal tersebut tidak jatuh dari bidang miring itu.
9.   Seorang pilot pada pesawat terbang menggunakan komputer navigasi.

Pengaruh Radiasi Gelombang Elektromagnetik Terhadap Kesehatan Manusia

Pengaruh Radiasi Gelombang Elektromagnetik Terhadap Kesehatan Manusia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayakan, mengganggu kesehatan bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita baik di rumah, di kantor, maupun di tempat-tempat umum, ternyata banyak sekali radiasi. Radiasi pada dasarnya adalah sesuatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan panas. Beberapa contoh dalai perambatan panas, cahaya, dan gelombang radio.
Spektrum gelombang elektromagnetik yang kita ketahui mencakup rentang frekuensi yang lebar. Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh gelombang elektromagnetik. Dalam ruang hampa, gelombang ini semuanya merambat dengan kecepatan yang sama, 3x10m/s. Sumber elektromagnetik ada dimana-mana, matahari, bintang, lampu, da tornado merupakan sumber alamiah dari gelombang elektromagnetik. Ada juga sumber elektromagnetik buatan seperti ledakan nuklir, rangkaian listrik dengan tube vakum atau transistor, diode microwave, laser antenna radio dan banyak lagi.
Tubuh manusia akan tersinari oleh berbagai frekuensi gelombang magnetic yang kompleks. Tingkat paparan gelombang electromagnetik dari berbagai frekuensi berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik manusia. Ada kemungkinan gangguan tersebut dalai electrical sensitivity. Electrical sensitivity adalah gangguan fisiologi dengan tanda dan gejala neurologist maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan. Gangguan ini umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di rumah, di kantor maupun industri. Termasuk telepon seluler (ponsel) maupun microwave oven, ternyata sangat potensial menimbulkan berbagai keluhan tersebut.
Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan pengguna dan orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantaha oleh beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya.
Berdasarkan hal diatas akan dijelaskan secara garis besar gelombang elektromagnetik serta pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
v Bagaimanakah pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan manusia ?
1.3. Tujuan Pembahasan
Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan manusia.
II
PEMBAHASAN
2. Hasil dan Pembahasan
Ada dua jenis radiasi, jenis pertama adalah partikel alpha dan beta yang berasal dari material radioaktif; dan gelombang elektromagnetik atau photon adalah jenis yang kedua. Disini radiasi yang menjadi pokok bahasan hanya pada gelombang elektromagnetik.
Spektrum gelombang elektromagnetik dibagi menjadi beberapa daerah. Pada spektrum gelombang dengan frekuensi 60 atau 50 Hz terdapat medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh saluran daya listrik dan beberapa peralatan besar maupun kecil. Pada ujung atas terdapat radiasi nuklir yang terdiri dari sinar gamma dan sinar-x. Di tengah-tengah terdapat frekuensi radio (RF) gelombang elektromagnetik yang membawa apa saja dari radio AM dan FM dan siaran televise, band radio dan lainnya. Oelh karena itu peralatan komunikasiyang sering digunakan oleh manusia akan meradiasikan atau membocorkan gelombang elektromagnetik RF.
Gelombang elektromagnetik energi sangat tinggi, seperti sinar gamma atau sinar-x, disebut juga radiasi ionisasi karena mereka mengionisasi molekul pada jalur yang dilalui. Pemaparan gelombang yang tidak terkendali dari radiasi ionisasi dalam jumlah besar diketahui sebagai penyebab penyakit dan bahkan kematian pada manusia.
Efek biologis gelombang elektromagnetik RF non-ionisasi tidak diketahui dengan baik pada saat ini, walaupun telah dilakukan beberapa penelitian. Belum ditemukan bukti bahwa pemaparan terhadap gelombang elektromagnetik frekuensi rendah dari saluran transmisi akan menyebabkan beberapa penyakit.
2.1. Aplikasi Gelombang Elektromagnetik serta Dampak terhadap Kesehatan Manusia
Manusia telah menemukan peralatan yang menghasilkan energi elektromagnetik untuk komunikasi, sensor dan deteksi, serta keperluan lain. Apapun tujuannya, sebuah system harus menstransmisikan energi tersebut dalam cara yang diinginkan. Beberapa cara mentransmisikan adalah melalui saluran transmisi, dengan mengirimkannya melalui udara, atau dengan cara microwave titik ke titik
Kemajuan teknologi komunikasi akan diikuti oleh tingkat kehidupan yang lebih baik, yang akan menuju ke tingkat kemudahan-kemudahan dalam berkomunikasi, dengan diciptakannya telepon seluler (ponsel). Ponsel merupakan alat komunikasi dua arah dengan menggunakan gelombang radio yang juga dikenal dengan radio frequency (RF), dimanapun anda melakukan panggilan, suara akan ditulis dalam sebuah kode tertentu ke gelombang radio dan selanjutnya diteruskan melalui antenna ponsel menuju ke base station terdekat dimana anda melakukan panggilan. Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi dan banyak kontroversi dari berbagai kalangan tentang keamanan dalam menggunakan ponsel.
Secara garis besar, radiasi total yang diserap oleh tubuh manusia adalah tergantung pada beberapa hal :
1. Frekuensi dan panjang gelombang medan elektromagnetik
2. Polarisasi medan elektromagnetik
3. Jarak antara badan dan sumber radiasi elektromagnetik dalam hal ini handphone
4. Keadaan paparan radiasi, seperti adanya benda lain disekitar sumber radiasi
5. Sifat-sifat elektrik tubuh. Hal ini sangat tergantung pada kadar air didalam tubuh, radiasi akan lebih banyak diserap pada media dengan konstan dielektri tinggi seperti otak, otot dan jaringan lainnya dengan kadar air tinggi.
Menurut The National Radiological Protection Boar (NPRB) UK, Inggris. Efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik dari telepon seluler dibagi menjadi dua yaitu :
1. Efek Fisiologis
Efek fisiologis merupakan efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik tersebut yang mengakibatkan gangguan pada organ-organ tubuh manusia berupa, kanker otak dan pendengaran, tumor, perubahan pada jaringan mata, termasuk retina dan lensa mata, gangguan pada reproduksi, hilang ingatan, kepala pening.
2. Efek Psikologis
Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya timbulnya stress dan ketaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang-ulang.
2.2. Radiasi Elektromagnetik Dari Telepon Seluler
Telepon seluler (ponsel) mentransmisikan dan menerima sinyal dari dan substansium yang menerima sinyal paling jernih dari telepon local jarak jauh. Jaringan Personal Communication Services (PCS) mirip dengan system telepon seluler. PCS menyediakan komunikasi suara dan data didesain untuk menjangkau daerah yang luas. Pita frekuensi 8000 samapai dengan 3000 MHz telah dijatahkan untuk peralatan komunikasi ini (KObb, 1993)
Karena telepon seluler atau unit PCS harus berhubungan dengan substasiun yang diletakkan beberapa kilometer jauhnya, pancaran dari peralatan ini harus cukup kuat untuk memastikan sinyalnya bagus. Peralatan ini memancarkan daya sekitar 0,1 sampai dengan 1,0 W. Tingkat daya dari antenna ini aman untuk kesehatan kepala (fischetti, 1993). Kerapatan daya puncak dari antenna pada telepon seluler ini mendekati 4,8 W/m2 atau 0,48 mW/cm2 (IEEE C 95.1-1991)
Penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia menyatakan bahwa untuk daya sampai dengan 10 mW/cm2 masih termasuk dalam nilai ambang batas aman (Wardhana, 2000)
Para ahli mengungkapkan radiasi yang ditimbulkan ponsel tidak seratus persen bisa menyebabkan gangguan kesehatan terhadap manusia, mengingat masih banyak orang yang masih setia menggunakan piranti wireless ini untuk memudahkan aktifitasnya dan tidak terjadi suatu hal apapun bahkan boleh dibilang masih aman-aman saja. Namun kita juga tidak bisa mengabaikan atas permasalahan ini, paling tidak sudah dibuktikan oleh salah satu Negara yang memiliki jumlah pengguna ponsel terbanyak dunia. Peraturan tersebut bisa dibilang sangat ketat apalagi mengenai efek samping dari radiasi ponsel. Dengan menetapkan aturan ambang batas toleransi radiasi ponsel, tentunya peraturan ini menimbulkan banyak perdebatan di kalangan produsen dengan pemerintah setempat.
Paling tidak kedepan dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta jiwa dan baru 25 juta pelanggan saja yang sudah menggunakan telepon seluler (ponsel). Hal ini menunjukkan bahwa industri seluler ditanah air semakinmaju. Seiring semakin populernya telepon genggam ini banyak orang sudah mulai mempertanyakan sebenarnya seberapa besar pengaruh radiasi ponsel kepada kesehatan manusia ?
Banyak pengguna ponsel yang mungkin tidak tahu bahwa ponsel yang mereka gunakan dapat mengirimkan gelombang elektromagnetik kedalam tubuh mereka. Sesungguhnya setiap ponsel memiliki spesifikasi ukuran banyaknya energi gelombang mikro yang dapat menembus ke dalam bagian tubuh seseorang tergantung pada seberapa dekat ponsel dengan kepala.paling tidak kurang lebih sebanyak 60 persen dari radiasi gelombang mikro yang diserap dan menembus daerah sekitar kepala.
Pengukuran kadar radiasi sebuah ponsel umumnya disebut dengan Specific Absorption Rate (SAR). Pengukuran energi radio frekuensi atau RF yang diserap oleh jaringan tubuh pengguna ponsel bisa dinyatakan sebagai units of watssd perkilogram (W/kg). Batas SAR yang ditetapkan oleh ICNIRP adalah 2.0 W/kg (watts per kilogram). Sementara The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) juga telah menetapkan sebuah standar baru yang digunakan oleh Negara Amerika dan Negara lain termasuk Indonesia adalah dengan menggunakan batas 1.6 W/kg.
Menurut organisasi kesehatan dunia, WHO, dampak gelombang elektromagnetik tegangan tinggi atau ponsel tidak berbahaya asala pancarannya kecil (UKDWNet Club). Para peneliti the Kraeftens Bekaempelse mewawancarai 427 warga Denmark yang menderita kanker otak dan 822 orang yang tidak menderita tumor kepala tentang penggunaan ponsel sama sekali tidak meningkatkan resiko kanker otak.
2.3. Radiasi Elektromagnetik dari Saluran Tranmisi Tenaga Listrik (PT. PLN, 2006)
Dalam pembangunan sara ketenagalistrikan, dimanapun akan selalu mempunyai dampak langsung dan tidak langsung. Dampak tidak langsung sarana transmisi yang aman, dituangkan dalam UU no. 15 tahun 1985 tentang ketenagalistrikan, Peraturan MEnteri Pertambangan dan Energi no. 01.P/47/MPE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT dan SUTET untuk Penyaluran Tenaga Listrik dan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 975 K/47/MPE/1999 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/M.PE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT dan SUTET untuk Penyaluran Tenaga Listrik. Selain itu, pembangunan SUTET 500 kV juga sudah mempunyai Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu SNI 04.6918-2002 tentang ruang bebas dan jarak bebas minimum SUTT dan SUTET dan SNI 04.6950-2003 tentang Nilai Ambang Batas Medan Listrik dan Medan Magnet SUTT dan SUTET.
Peraturan tersebut menujukkan jarak atau ruang yang aman dari pengaruh medan listrik dan medan magnet. Jadi masyarakat mengetahui daerah yang aman untuk beraktivitas. Jarak aman ini diukur berdasarkan tingginya tegangan listrik, untuk jaringan tegangan menengah dan rendah (JTM/JTR) di daerah tersebut dapat digunakan rumus sederhana, yaitu 1 kV = 1cm. Artinya jika tegangan di kawat jaringan sebesar 20 kV maka jarak amannya adalah 20 cm atau 0,2 m. untuk tranmisi SUTT dan SUTET aturan jarak aman vertical (C) adalah untuk tegangan 70 kV adalah 4,5 m, untuk 150 kV adalah 5,5 m, untuk 275 kV adalah 7,5 m dan untuk 500 kV adalah 9,5 m. sedangkan jarak aman horizontal dari as/sumbu menara (D) adalah untuk tegangan 70 kV adalah 7 m, untuk 150 kV adalah 10 m, untuk 275 kV adalah 13 m dan 500 kV adalah 17 m.
PLN sendiri telah membuat pagar pembatas untuk menjaga ruang bebas dan jarak aman serta secara periodik melakukan pengukuran kuat medan listrik dengan menggunakan ala Elektromagnetic Field Meter. Menurut WHO (World Health Organization) ambang batas kekuatan medan listrik dan medan magnet yang tidak membahayakan tubuh manusia sebesar 5 kV/m untuk medan listrik dan 0,1 m Tesla untuk medan magnet. Dari hasil pengukuran yang dilakukan PLN sampai saat ini, kekuatan medan listrik dan magmet di berbagai daerah SUTT dan SUTET di Indonesia masih dibawah ambang batas tersebut. Selain pengukuran berkala, PLN juga memberikan penyuluhan tentang aturan jarak aman kepada masyarakat. Penyuluhan ini bertujuan memberikan pengertian yang benar tentang pengaruh medan listrik dan medan magnet sehingga masyarakat yang bermikim di sekitar sarana transmisi ini, memiliki persepsi yang benar dan rasa aman tinggal di sekitarnya. Penyuluhan ini biasanya diberikan PLN pada saat awal pengoprasian SUTT dan SUTET, tetapi penyuluhan ini dapat juga diberikan pada kesempatan lain jika masyarakat membutuhkannya.
Hingga saat ini, belum ada kesempatan dari para ahli kesehatan dunia mengenai efek SUTET terhadap kesehatan, termasuk kanker dan tumor pada anak dan orang dewasa. Karena penelitian yang dilakukan di seluruh dunia, tidak ada yang bersifat eksperimental atau percobaan. Yang dilakukan selama ini biasanya hanya mempelajari fakta yang berupa gejala, gangguan penyakit yang dialami masyarakat kemudia dikaji hubungannya dengan SUTET.
Jadi, kemungkinan satu gejala penyakit terkait dengan banyak faktor. Contohnya penyakit terkait dengan banyak faktor. Contohnya penyakit kanker darah. Dapat dihubungkan dengan faktor genetic, gizi, perilaku atau zat berbahaya lainnya dalam lingkungan. Sangat sulit membuktikan hubungan sebab akibat antara efek SUTET dengan kesehatan manusia karena manusia tidak bisa dijadikan objek penelitian yang bersifat percobaan (eksperimental). Di samping bertentangan dengan kaidah dasar moral dan etika kedokteran, juga bisa melanggar HAM. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama ini, gangguan kesehatan yang sering dikeluhkan masyarakat, seperti pusing, nyeri otot, gatal-gatal pada kulit, sesak nafas, sudah tidur, berdebar-debar, gangguan penglihatan dan lain-lain, merupakan gangguan psikosomatik yang bersifat subyektif.
Gangguan psikis yang sangat popular dewasa ini berhuibungan dengan SUTET disebut dengan elektromagnetik hipersensitiviti, sebenarnya merupakan gangguan stress yang berlebihan yang dihubungkan dengan banyak faktor yang mempengaruhi, termasuk faktor sosial. Adanya sinyalemen yang beredar selama ini, bahwa SUTET dapat menyebabkan kanker dan tumor (terutama pada anak) sampai saat ini belum dapat dibuktikan secara benar (berdasarkan hasil riset)
Berdasarkan hasil penelitian tentang medan magnet dan medan listrik yang ada di daerah pemukiman jalur SUTET, seperti jalur Saguling-Cibinong, Bandung Selatan-Ungaran dan Cirata-Cibatu II, ditemukan angka yang sangat jauh dari nilai ambang batas yang ditentukan IRPA, INIRC dan WHO 1990 yaitu sebesar 0,1 mT (medan magnet) dan 5 kV/m (medan listrik). Untuk medan magnet, 3 wilayah tersebut paling tinggi hanya mencapai 0,009 mT. sementara medan kistriknya hanya mencapai 3 kV/m.
Begitu juga penelitian komprehensif lain yang dilakukan di jalur Muata Tawar-Cibatu dengan melakukan anamnesis dan pemerikasaan fisik serta menggunakan riset laboratorium, radiology, elektrokardiogram dan elektroensefalogram. Adanya gangguan mental emosioanal (tidak puas dan tertekan) berkorelasi dengan meningkatnya penghasilan. Sementara adany6a infeksi dan anemia, berkorelasi dengan rendahnya tingkat penghasilan sebagaimana yang ditemukan pada masyarakat umum lainnya.
Penemuan baru yang diwacanakan sebagai "Trias-Anies" menyimpulkan bahwa pajanan medan elektromagnetik yang berasal dari SUTET 500 KV beresiko menimbulkan gangguan kesehatan pada penduduk, yaitu sekumpulan gejala hipersensitivitas yang dikenal dengan electrical sensitivity, yaitu berupa keluhan sakit kepala (headache), pening (dizziness), dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome).
Lebih jauh menurut Anies (2006), radiasi elektromagnetik merupakan faktor lingkungan fisik yang perlu dicermati. Karena itu, gangguan kesehatan bukan hanya berupa penyakit. Berbagai keluhan atau gejala fisik yang dialami oleh eseorang, merupakan bentuk gangguan kesehatan. Bahkan berbagai fenomena yang menyebabkan seseorang merasa tidak aman dan kurang nyaman, bahkan merasa cemas, pada hakikatnya tidak dalam kondisi sehat atau mengalami gangguan kesehatan.